Jumat, 16 Mei 2014

Semantik kelas XII



BAHASA INDONESIA KELAS XII
Penerbit Intan Pariwara

Menggunakan Makna Lugas dan Kias

Makna lugas kata-kata bahasa Indonesia adalah makna sebenarnya, makna yang tidak mengandung nuansa makna lain. Makna lugas ini biasanya sesuai dengan makna yang ada dalam kamus. Jadi, makna lugas digunakan dalam kalimat sesuai dengan arti yang tercantum dalam kamus.
Makna atau arti lugas ini lebih jelas jika dipergunakan dalam kalimat, seperti berikut!
1.      Rumah paman lebih rendah letaknya daripada rumah ayah.
Rendah = dekat ke bawah, tidak tinggi.
Kata rendah tersebut menunjukkan arti tempat. Kebalikan dari makna lugas adalah makna kias. Kata bermakna kias adalah arti yang mengandung pengandaian atau pengibaratan. Kata rendah dalam kalimat tersebut juga dapat digunakan dalam makna kias.
2.      Walaupun sudah menjadi pejabat penting, Pak Harun tetap rendah hati.
Rendah hati = tidak sombong
Kata rendah hati digunakan untuk mengibaratkan atau mengiaskan sikap seseorang. Kata rendah pada rendah hati tidak merujuk letak suatu tempat. Arti yang timbul dari rendah hati tidak berasal dari kata rendah dan hati. Kata rendah hati dalam kalimat tersebut tidak dapat diartikan sendiri-sendiri. Kata tersebut secara bersama-sama menimbulkan arti baru. Gabungan kata yang mengandung makna kias disebut ungkapan.


Menggunakan Peribahasa
            Salah satu jenis kalimat dalam bahasa Indonesia adalah peribahasa. Berbeda dengan jenis kalimat lain, peribahasa ini bukan kelompok kalimat yang dilihat dari unsur sintaksisnya. Akan tetapi, peribahasa merupakan kelompok kalimat berdasarkan makna atau maksudnya.
Peribahasa berasal dari kata peri yang berarti hal dan bahasa yang berarti alat untuk menyampaikan maksud. Peribahasa pun dapat diartikan berbahasa dengan menggunakan bahasa kias. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan yang pasti dan tidak dapat diubah.
Menurut Soedjito dalam Kosakata Bahasa Indonesia, peribahasa dibagi menjadi empat bagian sebagai berikut.
1.      Pepatah adalah jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua. Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah pepatah, diantaranya sebagai berikut.
Contoh:
a.       Cantik-cantik bulu ayam, lama-lama bercantum juga. Artinya perselisihan antarsaudara akan berakhir dengan perdamaian.
b.      Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya mengerjakan pekerjaan yang melibatkan banyak orang harus berunding lebih dahulu.
2.      Perumpamaan adalah jenis peribahasa yang berisi perbandingan. Perbedaan antara pepatah dengan perumpamaan adalah penggunaan kata-kata pembanding secara eksplisit. Kata-kata pembanding yang digunakan adalah seperti, sebagai, bak, bagai, atau laksana.
Contoh:
a.       Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk. Artinya, orang yang berilmu tinggi tidak akan menyombongkan kepandaiannya.
3.      Pemeo adalah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan. Semboyan ini berupa kata-kata singkat.
Contoh:
a.       Patah tumbuh hilang berganti berarti bila pimpinan meninggal, orang lain akan menggantikannya.
4.      Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna kias. Ungkapan disebut juga frasa idiomatic.
Contoh: tinggi hati, buah bibir, panjang akal, berdarah biru, naik daun, dll.




 Menggunakan Ungkapan
            Ungkapan adalah kelompok kata bermakna kias. Ungkapan disebut juga frasa idiomatic. Ada beberapa ungkapan berdasarkan kata pembentuknya.


No.
Jenis Ungkapan
Ungkapan dan artinya
Penggunaan dalam kalimat
1.
Menggunakan nama bagian tubuh
Buah hati = anak kesayangan
Tangan kanan = orang kepercayaan
Rama adalah buah hati Pak Irwan dan Bu Selvi.
Ryan menjadi tangan kanan direktur PT. Sentosa.
2.
Menggunakan kata yang berhubungan dengan indra
Lembut hati = sopan
Panas telinga = marah
Berbeda dengan kakaknya, Vika gadis yang lembut.
Mendengar perkataan kakaknya, Diana menjadi panas telinganya
3.
Menggunakan nama warna
Masih hijau = belum berpengalaman
Muka merah = malu
Kania masih hijau untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Mukanya merah saat bertemu dengan gadis pujaannya.
4.
Menggunakan nama benda alam
Bulan kesiangan = pucat
Bintang kelas = siswa terbaik dikelasnya
Wajahnya bagai bulan kesiangan saat tamu itu datang.
Rio adalah bintang kelas yang rendah hati
5.
Menggunakan nama binatang
Kutu buku = suka membaca
Kabar burung = kabar yang belum pasti kebenarannya
Si kutu buku kini tidak pernah datang ke perpustakaan sekolah.
Jangan khawatir, itu hanyalah kabar burung yang bisa meruntuhkan kariermu.
6.
Menggunakan nama bagian tumbuhan
Buah pena = hasil karya atau karangan
Naik daun = menjadi terkenal
Cerpen itu buah pena Riris Irawati.
Penyanyi wanita itu naik daun setelah mengeluarkan single pertama
7.
Menggunakan nama bilangan
Setengah hati = tidak tulus
Jika kamu hanya setengah hati mengerjakan tugas itu, sebaiknya mundur saja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman