BAHASA INDONESIA KELAS XII
Penerbit Intan Pariwara
Menggunakan Makna Lugas dan Kias
Makna
lugas kata-kata bahasa Indonesia adalah makna sebenarnya, makna yang tidak
mengandung nuansa makna lain. Makna lugas ini biasanya sesuai dengan makna yang
ada dalam kamus. Jadi, makna lugas digunakan dalam kalimat sesuai dengan arti
yang tercantum dalam kamus.
Makna
atau arti lugas ini lebih jelas jika dipergunakan dalam kalimat, seperti
berikut!
1. Rumah
paman lebih rendah letaknya daripada rumah ayah.
Rendah
= dekat ke bawah, tidak tinggi.
Kata
rendah tersebut menunjukkan arti tempat. Kebalikan dari makna lugas adalah
makna kias. Kata bermakna kias adalah arti yang mengandung pengandaian atau
pengibaratan. Kata rendah dalam kalimat tersebut juga dapat digunakan dalam
makna kias.
2. Walaupun
sudah menjadi pejabat penting, Pak Harun tetap rendah hati.
Rendah
hati = tidak sombong
Kata
rendah hati digunakan untuk mengibaratkan atau mengiaskan sikap seseorang. Kata
rendah pada rendah hati tidak merujuk letak suatu tempat. Arti yang timbul dari
rendah hati tidak berasal dari kata rendah dan hati. Kata rendah hati dalam
kalimat tersebut tidak dapat diartikan sendiri-sendiri. Kata tersebut secara
bersama-sama menimbulkan arti baru. Gabungan kata yang mengandung makna kias
disebut ungkapan.
Menggunakan Peribahasa
Salah satu jenis kalimat dalam
bahasa Indonesia adalah peribahasa. Berbeda dengan jenis kalimat lain,
peribahasa ini bukan kelompok kalimat yang dilihat dari unsur sintaksisnya.
Akan tetapi, peribahasa merupakan kelompok kalimat berdasarkan makna atau
maksudnya.
Peribahasa
berasal dari kata peri yang berarti hal dan bahasa yang berarti alat untuk
menyampaikan maksud. Peribahasa pun dapat diartikan berbahasa dengan
menggunakan bahasa kias. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir atau
memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan yang pasti dan
tidak dapat diubah.
Menurut
Soedjito dalam Kosakata Bahasa Indonesia, peribahasa dibagi menjadi empat
bagian sebagai berikut.
1. Pepatah
adalah jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua. Dalam
bahasa Indonesia terdapat sejumlah pepatah, diantaranya sebagai berikut.
Contoh:
a. Cantik-cantik
bulu ayam, lama-lama bercantum juga. Artinya perselisihan antarsaudara akan
berakhir dengan perdamaian.
b. Enak
makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya mengerjakan pekerjaan yang
melibatkan banyak orang harus berunding lebih dahulu.
2. Perumpamaan
adalah jenis peribahasa yang berisi perbandingan. Perbedaan antara pepatah
dengan perumpamaan adalah penggunaan kata-kata pembanding secara eksplisit.
Kata-kata pembanding yang digunakan adalah seperti, sebagai, bak, bagai, atau
laksana.
Contoh:
a. Seperti
ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk. Artinya, orang yang berilmu tinggi
tidak akan menyombongkan kepandaiannya.
3. Pemeo
adalah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan. Semboyan ini berupa kata-kata
singkat.
Contoh:
a. Patah
tumbuh hilang berganti berarti bila pimpinan meninggal, orang lain akan
menggantikannya.
4. Ungkapan
adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna kias. Ungkapan
disebut juga frasa idiomatic.
Contoh:
tinggi hati, buah bibir, panjang akal, berdarah biru, naik daun, dll.
Menggunakan Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata
bermakna kias. Ungkapan disebut juga frasa idiomatic. Ada beberapa ungkapan
berdasarkan kata pembentuknya.
No.
|
Jenis
Ungkapan
|
Ungkapan
dan artinya
|
Penggunaan
dalam kalimat
|
1.
|
Menggunakan
nama bagian tubuh
|
Buah
hati = anak kesayangan
Tangan
kanan = orang kepercayaan
|
Rama
adalah buah hati Pak Irwan dan Bu Selvi.
Ryan
menjadi tangan kanan direktur PT. Sentosa.
|
2.
|
Menggunakan
kata yang berhubungan dengan indra
|
Lembut
hati = sopan
Panas
telinga = marah
|
Berbeda
dengan kakaknya, Vika gadis yang lembut.
Mendengar
perkataan kakaknya, Diana menjadi panas telinganya
|
3.
|
Menggunakan
nama warna
|
Masih
hijau = belum berpengalaman
Muka
merah = malu
|
Kania
masih hijau untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Mukanya
merah saat bertemu dengan gadis pujaannya.
|
4.
|
Menggunakan
nama benda alam
|
Bulan
kesiangan = pucat
Bintang
kelas = siswa terbaik dikelasnya
|
Wajahnya
bagai bulan kesiangan saat tamu itu datang.
Rio
adalah bintang kelas yang rendah hati
|
5.
|
Menggunakan
nama binatang
|
Kutu
buku = suka membaca
Kabar
burung = kabar yang belum pasti kebenarannya
|
Si
kutu buku kini tidak pernah datang ke perpustakaan sekolah.
Jangan
khawatir, itu hanyalah kabar burung yang bisa meruntuhkan kariermu.
|
6.
|
Menggunakan
nama bagian tumbuhan
|
Buah
pena = hasil karya atau karangan
Naik
daun = menjadi terkenal
|
Cerpen
itu buah pena Riris Irawati.
Penyanyi
wanita itu naik daun setelah mengeluarkan single pertama
|
7.
|
Menggunakan
nama bilangan
|
Setengah
hati = tidak tulus
|
Jika
kamu hanya setengah hati mengerjakan tugas itu, sebaiknya mundur saja!
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar