Ciri-ciri
dan Fungsi Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap dan Keterangan
1.
Ciri-ciri
Subjek
a. Bentuk
Subjek
·
Subjek dapat berupa frase atau klausa.
b. Letak
Subjek
· Subjek bisa terletak pada awal klausa
atau di depan predikat, tetapi juga bisa di belakang predikat (P) atau di
belakang objek (O)
c. Subjek
dipertanyakan dengan apa atau siapa
d. Subjek
diikuti oleh petunjuk itu atau ini
e. Didahului
oleh kata bahwa
f. Subjek
dapat diberi pewatas yang
g. Kata
sifat didahului kata si atau sang
h. Tidak
didahului preposisi
i.
Tidak dapat diingkarkan dengan kata
tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan
2.
Ciri-ciri
predikat
a. Bentuk
Predikat
· Bentuk predikat dapat dilihat dari dua
tataran yaitu berupa kata tunggal dan berupa kata kompleks
b. Letak
Predikat
·
Predikat dapat menempati tempat subjek
c. Jawaban
pertanyaan mengapa dan bagaimana
d. Didampingi
kata ialah, adalah, merupakan
e. Predikat
dapat diingkarkan
f. Predikat
dapat disertai kata-kata aspek dan modalitas
g. Dapat
berwujud verbal atau frasa verbal
h. Tidak
didahului kata ‘yang, jika didahului yang predikat berubah menjadi perluasan
subjek
3.
Ciri-ciri
Objek
a. Objek
terdapat dalam konstruksi aktif transitif
b. Berada
langsung di belakang predikat
c. Objek
bisa menjadi subjek kalimat pasif
d. Berupa
kata benda
e. Tidak
didahului kata depan
4.
Ciri-ciri
Pelengkap
a. Pelengkap
dapat berupa kata atau frase
b. Pelengkap
yang berupa kata dapat berupa kata polimorfemik dan dapat berupa kata
monomorfemik
c. Dibelakang
predikat. Perbedaannya dengan objek adalah objek langsung di belakang predikat
sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain yaitu objek
d. Tidak
didahului preposisi
5.
Ciri-ciri
Keterangan
a. Bukan
unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas
dan tidak lengkap
b. Tempat
tidak terikat posisi pada awal, tengah, dan akhir kalimat
c. Dapat
berupa keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab akibat, syarat, cara, dan
lain-lain.
Fungsi S, P, O, Pel, Ket
1. Fungsi
Subjek
Subjek
merupakan fungsi sintaksis terpenting yang kedua setelah predikat. Pada umumnya
subjek berupa nomina, frasa nomina, atau klausa. Subjek sering juga berupa
frasa verbal. Pada umumnya subjek terletak di sebelah kiri predikat. Jika unsur
subjek panjang dibandingkan dengan unsur predikat, subjek sering juga
diletakkan diakhir kalimat seperti contoh: tidak banyak manusia yang mampu tinggal dalam kesendirian. Subjek pada kalimat
imperative adalah orang kedua atau orang pertama jamak dan biasanya tidak
hadir. Contohnya: tolong (kamu) bersihkan meja ini! Subjek pada kalimat aktif
transitif akan menjadi pelengkap bila kalimat itu dipasifkan. Contohnya: kue
saya dihabiskan (oleh) anak itu.
2. Fungsi
Predikat
Predikat
kalimat biasanya berupa frasa verbal atau frasa adjectival. Pada kalimat yang
berpola SP, predikat dapat pula berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa
preposisional, di samping frasa verbal atau frasa adjectival.
3. Fungsi
Objek
Objek
adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa
verba transitif pada kalimat aktif. Objek biasanya berupa nomina atau frasa
nominal. Jika objek tergolong nomina, frasa nominal tak bersenyawa, atau
persona ketiga tunggal, nomina objek itu dapat diganti dengan pronominal –nya;
dan jika berupa pronominal aku atau kamu (tunggal), bentuk –ku dan –mu dapat
digunakan. Selain satuan berupa nomina dan frasa nominal, konstituen objek dapat
pula berupa klausa.
4. Fungsi
Pelengkap
Objek
dan pelengkap mengandung kemiripan. Baik objek maupun pelengkap sering berwujud
nomina, dan keduanya sering menduduki tempat yang sama yakni dibelakang verba.
Pelengkap adalah kata atau frase yang secara gramatikal melengkapi kata atau
frase lain dengan menjadi subordinat padanya. Dalam arti luas predikat ini
mencakup objek langsung dan objek tak langsung. Dalam arti sempit pelengkap
hanya dipakai oleh ungkapan yang berfungsi untuk menyatakan keterangan waktu, tempat,
cara, tujuan.
5. Fungsi
Keterangan
Keterangan
merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah
letaknya. Keterangan dapat terletak di akhir, di awal, dan bahkan di tengah
kalimat. Pada umumnya, kehadiran keterangan dalam kalimat bersifat manasuka.
Konstituen keterangan biasanya berupa frasa nominal, frasa preposisional, atau
frasa adverbial.
Sumber:
Alwi,
Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Markhamah.dkk.
2010. Sintaksis 2 Keselarasan Fungsi,
Kategori&Peran dalam
Klausa.
Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
http:
// akfararjuna. blogspot. com /2010/09. Cara menentukan subjek predikat
objek. html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar